By: Khoirul Taqwim
Politik Islam selalu mewarnai perkembangan bangsa Indonesia, mulai dari Islam yang bercorak tradisionalis sampai Islam bercorak militansi. Semua tak lepas dari tarik-ulur kepentingan dalam perpolitikan.
Kemunculan politik Islam tak lepas dari sebuah sejarah panjang dinegara republik Indonesia. Sehingga memunculkan berbagai perkembangan tentang wajah ke-Islaman di Indonesia dalam perjalanannya. Dan yang paling kental pertarungan politik sesama umat Islam, mulai dari umat Islam yang lebih mengedepankan pandangan dari adat-istiadat, hingga umat Islam yang menolak ajaran adat-istiadat yang bercampur dengan ajaran kemurnian Islam, tetapi dalam perjalanan perpolitikkannya, kedua paham ini mengklaim, bahwa: ajarannya tak lepas dari pokok substansi ajaran Islam itu sendiri.
Pergolakan politik sesama umat Islam dari arus bawah membawa implikasi sampai ditingkat para pemimpin umat Islam. Bahkan pertarungannya hingga mencapai gedung legislatif, ternyata semua tak lepas dari akar arus bawah sampai puncak pertarungan politik Islam dinegeri Indonesia.
Sebenarnya, akar permasalahan pertarungan politik Islam tak lepas dari sebuah permasalahan kekuasaaan, tetapi pertarungan ini mengarah menuju pertarungan Islam yang masih kental dengan tradisi Islam melawan Islam yang menganggap segala sesuatu tentang berbau tradisi Islam harus dikembalikan pada habitatnya Islam itu sendiri.
Kalau kedua ajaran Islam ini sudah saling menyadari, bahwa: keduanya tidak akan mencapai titik temu dalam pemahaman tentang ke-Islaman. Maka sudah seharusnya keduanya saling menghargai dan mengedepankan "Bhinneka Tungga Ika" ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pertarungan politik Islam yang bersifat saling mencari pembenaran diri, sudah seharusnya diakhiri ditengah-tengah kehidupan masyarakat umat Islam, supaya sesama umat Islam dapat bersatu dalam mengarungi bahtera keagamaan. Namun, kalau terjadi kegagalan dalam pemahaman yang saling menyejukkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat sesama umat Islam. Maka yang terjadi akan ada sebuah tontonan kegaduhan perpolitikan sesama umat Islam itu sendiri. Sehingga supaya terdapat alur terciptanya perdamaian dan ketenteraman, semua tak lepas dari umat Islam itu sendiri dalam menyikapi sebuah perbedaan dalam pemahaman ajaran agama Islam itu secara kaffah.
"Taat dan patuhlah kepada Allah dan Rasulnya, dan janganlah saling berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gagal, dan hilang kekuatanmu serta bersabarlah. Sungguh Allah berada dipihak orang yang sabar". (Q.S. Al Anfal [8]: 46).
Semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan berkah kepada kita semua, Amin.....
0 komentar:
Posting Komentar