By: Khoirul Taqwim
Kekuatan agama sudah tidak diragukan lagi
dalam kancah dunia perpolitikan, apalagi kalau agama sudah menjadi sebuah
kekuatan politik di tengah-tengah realitas kehidupan masyarakat. Maka agama
seolah-olah sudah menjadi langit yang duduk di singgasana awan, tiada lawan
satupun kekuatan politik yang melawannya. Karena agama sudah menjadi kekuatan
dalam ranah keyakinan akan keberlangsungan sebuah kejayaan dalam pendirian
maupun pemberdayaan sebuah negara.
Politik agama tidak jarang menjadi momok dari
politik sekuler, liberal maupun komunis. Mengingat politik agama begitu kuat
dalam ranah keyakinan masyarakat yang tidak hanya masalah hubungan manusia
dengan manusia, manusia dengan alam semesta, tetapi politik agama sudah menjadi
hubungan dengan kekuatan sang maha kehendak, tentunya kekuatan hubungan manusia
dengan Tuhan sang maha pencipta alam semesta.
Keberadaan politik agama merupakan politik
kehendak, tentunya politik yang tiada lawan. Mengingat agama adalah: sebuah
kehendak suci yang tidak terbantahkan. Sehingga tidak jarang dalam pemilihan
pemimpin negara, pemilihan kepala daerah, pemilihan wakil rakyat, dan pemilihan-pemilihan
lainnya. Politik agama telah menjadi kekuatan penopang sebuah kemenangan dalam
mewujudkan sebagai kehendak kekuatan di jagad raya yang tak terbantahkan.
Politik agama laksana Matahari yang bersinar
terang tanpa celah, bisa di lihat dari ujung barat hingga ujung timur. Karena
politik agama mempunyai kekuatan kehendak yang tiada lawan, baik dari politik
liberal, sekuler maupun komunis. Karena semua akan tunduk saat berhadapan
melawan politik agama yang telah di lindungi oleh sang maha kehendak suci,
yaitu: sang maha pemilik alam semesta.
Ketika politik agama tiada lawan, berarti
politik agama sudah dilakukan dengan sempurna dengan bantuan sang maha kehendak.
Karena sang maha kehendak merupakan sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan
akan kekuatan-NYA. Maka untuk itulah, olah pikir dalam membangun politik agama
terus disempurnakan dari generasi-kegenerasi. Mengingat politik agama sudah
mendarah daging dalam jiwa masyarakat yang beriman pada hari perhitungan kelak.
Dengan politik agama pertarungan akan semakin
ada greget. Karena politik agama kalau sudah masuk dalam ranah politik. Maka
politik suap, politik retorika bahasa sudah terasa hampa sekali. Karena yang
ada politik kehendak dan keyakinan akan kekuatan suci yang membantu dalam
memenangkan permainan politik di dalam sebuah negara. Namun membangun politik
agama yang tangguh membutuhkan sebuah kekuatan maha kehendak, bukan sekedar
teori semata, tetapi jauh lebih dari itu. Keyakinan dan keimanan merupakan
sumber politik agama.
Ketika politik agama tiada lawan, berarti sang
maha kehendak sudah merestui akan kehadiran sebuah politik agama yang penuh
dengan kekuatan keimanan dan kekuatan keyakinan yang tidak terbantahkan lagi.
Sehingga strategi politik apapun sudah tidak akan mampu melawannya. Karena
politik agama sudah menjadi nafas keimanan dan keyakinan di tengah-tengah
realitas kehidupan masyarakat dalam bernegara.
Dengan izin sang maha kehendak, sang maha
pencipta langit maupun bumi, sang maha pencipta lautan maupun daratan, sang
maha pencipta siang maupun malam, sang maha pencipta bulan maupun bintang, dan sang
maha pencipta seluruh semesta alam. Seluruh jiwa dan ragaku tunduk akan
kebesaran-NYA. Semoga aku selalu di karunia rezeki kesehatan maupun rezeki
keimanan, Amin........
0 komentar:
Posting Komentar